MENUNGGU IBU
Menunggu itu sepi
Menunggu itu puisi
Menunggu itu nyeri
Menunggu itu begini
Sebuah statsiun kereta api
Di negeri sunyi
Malam yang berdiri disini
Ada wajah mu ada wajah ku
Benarkah jadi begini?
Rambutnya hitam sepi itu
Rambutnya putih sepi itu
Sunyi adalah sebuah bangku kamar tunggu
Dan jam tua berdetak di atas itu
Sunyi itu tak pernah tidur
Sunyi itu tamu yang bisu
Menawarkan rokok padamu
Menawarkan rokok padamu
Sunyi itu mengem bara kemana
Sunyi kota gemuruh
Sunyi padang penembakan
Sunyi tulang belulang
Sebuah dunia yang ngeri
Menyuruh orang menanti
Ada karcis ada kopor yang tua
Perjalanan seperti tidak ada habisnya
Menunggu itu sepi
Menunggu itu nyeri
Menunggu itu teka-teki
Menunggu itu ini
{Karya: Taufik Ismail}