Minggu, 23 Januari 2011

MENUNGGU IBU

Menunggu itu sepi
Menunggu itu puisi
Menunggu itu nyeri 
Menunggu itu begini 

Sebuah statsiun kereta api
Di negeri sunyi
Malam yang berdiri disini
Ada wajah mu ada wajah ku
Benarkah jadi begini? 

Rambutnya hitam sepi itu
Rambutnya putih sepi itu
Sunyi adalah sebuah bangku kamar tunggu
Dan jam tua berdetak di atas itu

Sunyi itu tak pernah tidur
Sunyi itu tamu yang bisu
Menawarkan rokok padamu
Sunyi itu mengem bara kemana 
Sunyi kota gemuruh 
Sunyi padang penembakan
Sunyi tulang belulang

Sebuah dunia yang ngeri
Menyuruh orang menanti
Ada karcis ada kopor yang tua 
Perjalanan seperti tidak ada habisnya 

Menunggu itu sepi
Menunggu itu nyeri 
Menunggu itu teka-teki 
Menunggu itu ini 

                                   {Karya: Taufik Ismail}